Guna
mewujudkan atau mencapai visi dan misi tersebut secara efektif dan efisien,
diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Cara ini sering disebut
“strategi”, yakni teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan
misi tersebut secara berhasil guna . Berdasarkan rumusan WHO (1994), strategi
promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu:
a. Advokasi
(Advocacy)
WHO ( 1989)
diukutip dalam UNFPA dan BKKBN (2002) menggunkan advocacy is a combination on
individual and social action design to gain political commitment, policy
support, social acceptance and systems support for particular health
goal or programme. Jadi advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan
sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan
kebijakan, penerimaan sosial dan sisitem yang mendukung tujuan atau program
kesehatan tertentu. Definisi Chapela 1994 yang dikutip WISE (2001) secara
harfiah:” melakakukan advokasi berarti mempertahankan, berbicara mendukung
seseorang atau sesuatu atau mempertahankan ide. Sedangkan advokator adalah
seseorang yang melakukan kegiatan atau negosiasi yang ditujukan untuk mencapai
sesuatu untuk seseorang,kelompok ,masyarakt tertentu atau secara keseluruhan.
b. Bina
Suasana
Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau
lingkungan sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau
melakukan perilaku yang diperkenalkan.Seseorang akan terdorong untuk mau
melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di mana pun ia berada (keluarga di
rumah, orang-orang yang menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis
agama, dan lain-lain, dan bahkan masyarakat umum) memiliki opini yang positif
terhadap perilaku tersebut. Di lain pengertian bina suasana adalah menjalin
kemitraan untuk pembentukan opini publik dengan berbagai kelompok opini yang
ada di masyarakat seperti : tokoh masyarakat, tokoh agama, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), dunia usaha/swasta, media massa, organisasi profesi
pemerintah dan lain-lain. Bina suasana dilakukan untuk sasaran sekunder atau
petugas pelaksana diberbagai tingkat administrasi (dari pusat hingga desa).
c.
Pemberdayaan masyarakat Empowerment
Freira
(dalam Hubley 2002) mengatakan,bahwa pemberdayaan adalah suatu proses dinamis
yang dimulai dari dimana masyarakat belajar langsung dari tindakan.
Pemberdayaan masyarakat biasanya dilakukan dengan pendekatan pengembangan
masyarakat. Pengembangan masyarakat biasanya berisis bagaimana masyarakat
mengembangkan kemampuannya serta bagaimana masyarakat mengembangkan
kemampuannya serta bagaimana meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengambilan keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar